Dalam dunia SEO, backlink adalah salah satu faktor penentu peringkat di mesin pencari. Tapi bukan sembarang backlink—yang kamu butuhkan adalah backlink dari website yang berkualitas, terpercaya, dan relevan. Berikut ini adalah panduan lengkap berdasarkan 8 indikator utama yang akan membantumu memilih website terbaik sebagai sumber backlink.
1. Traffic Organik Website
Kenapa Ini Penting:
Website dengan traffic organik tinggi menandakan bahwa kontennya konsisten tampil di halaman pertama Google. Backlink dari situs seperti ini:
Memberikan referral traffic (pengunjung yang bisa jadi akan mengunjungi situsmu).
Menunjukkan bahwa situs tersebut dipercaya Google (bukan spam).
Memberikan sinyal otoritas ke kontenmu.
Cara Menganalisis:
Ahrefs: Cek Organic Traffic, lihat tren pertumbuhan (apakah naik, stabil, atau menurun).
Semrush: Lihat Top Pages untuk tahu halaman mana yang paling kuat mendatangkan trafik.
SimilarWeb: Estimasi traffic bulanan dan asal traffic (organik, paid, social, dll).
Tips Strategis: Prioritaskan situs dengan minimal 1.000–5.000 pengunjung/bulan dan pertumbuhan trafik yang stabil.
2. Umur Website
Mengapa Ini Penting:
Website yang sudah eksis lama:
Punya rekam jejak yang jelas (lebih mudah mengecek reputasi dan histori SEO-nya).
Lebih disukai Google karena dianggap lebih stabil dan terpercaya.
Tidak rentan terhadap penalti akibat spam atau taktik black-hat.
Cara Menganalisis:
Whois Lookup: Cek kapan domain pertama kali didaftarkan.
Wayback Machine: Lihat bagaimana tampilan situs dari tahun ke tahun, adakah tanda-tanda spam/penurunan kualitas?
Tools seperti Ahrefs juga menyediakan data historis trafik dan backlink.
Insight Tambahan: Website dengan umur 2–5 tahun ke atas lebih ideal. Namun, perhatikan juga apakah situs tersebut masih aktif atau sudah mati suri.
3. Relevansi Topik atau Niche
Kenapa Ini Penting:
Google menilai konteks dan hubungan antara dua situs yang saling memberi tautan. Backlink dari situs dengan niche serupa akan:
Memperkuat tema/topik utama dari website-mu.
Menghindari penalti algoritma karena dianggap manipulatif atau tidak relevan.
Cara Menganalisis:
Cek kategori utama situs tersebut (lihat menu navigasi, kategori, dan jenis konten).
Baca 3–5 artikel terbaru mereka untuk menilai konsistensi tema.
Pastikan ada keterkaitan logis antara topik mereka dan situsmu.
Contoh Nyata: Website tentang skincare sebaiknya membangun backlink dari blog kecantikan, bukan dari situs teknologi atau otomotif.
4. DA dan PA
Mengapa Ini Penting:
DA (Domain Authority) mengukur kekuatan domain secara keseluruhan.
PA (Page Authority) fokus pada kekuatan halaman tertentu yang akan memberimu backlink.
Cara Menganalisis:
MozBar: Ekstensi Chrome gratis untuk melihat DA dan PA langsung di hasil pencarian.
Ubersuggest dan Ahrefs: Memberi skor otoritas domain, serta profil backlinknya.
Hindari situs dengan DA < 20, kecuali benar-benar relevan dan berkualitas.
Insight Tambahan: DA bukan segalanya. Kombinasikan dengan relevansi, trafik, dan aktivitas konten untuk keputusan terbaik.
5. Page Speed
Kenapa Ini Penting:
Google menggunakan Core Web Vitals sebagai bagian dari algoritma peringkat. Situs yang lambat:
Dianggap buruk secara UX.
Mempengaruhi bounce rate dan crawlability.
Bisa membuat artikel kamu sulit dibaca/dibuka pengunjung.
Cara Menganalisis:
Google PageSpeed Insights: Cek skor dan rekomendasi teknis (LCP, CLS, FID).
GTmetrix: Laporan rinci termasuk ukuran halaman dan waktu loading.
Pastikan waktu muat halaman <3 detik.
Rekomendasi: Pilih situs yang cepat, ringan, dan mobile-friendly. Ini juga menambah nilai backlink kamu di mata pengguna.
6. Struktur UI & UX
Mengapa Ini Penting:
Backlink yang tertanam di artikel dengan UI/UX buruk berisiko:
Tidak diklik oleh pengunjung.
Tidak dibaca karena tampilannya membingungkan.
Diabaikan oleh Googlebot jika struktur halaman berantakan.
Elemen yang Perlu Dicek:
Desain responsif (desktop & mobile).
Navigasi intuitif dan jelas.
Artikel mudah dibaca (font, paragraf, spacing baik).
Tidak terlalu banyak iklan mengganggu.
Tips: Website yang enak dibaca = backlink yang lebih berpeluang mendapatkan interaksi nyata.
7. Kecepatan Indeks Artikel
Kenapa Ini Penting:
Semakin cepat artikel diindeks, semakin cepat juga backlink kamu dikenali oleh Google. Website dengan indeks lambat bisa membuat backlink kamu “terkubur”.
Cara Menganalisis:
Lihat artikel terbaru mereka, lalu cari di Google dengan
site:namadomain.com [judul artikel]
.Jika muncul dalam 24–48 jam, indeksnya cepat.
Gunakan Inspect URL di Google Search Console jika kamu punya akses ke domain.
Waspadai: Website yang artikelnya tidak terindeks setelah seminggu = kemungkinan dianggap tidak aktif atau berkualitas rendah.
8. Aktivitas Pembuatan Artikel
Mengapa Ini Penting:
Situs yang aktif menulis konten baru:
Menandakan tim editorial berjalan dan situs dikelola serius.
Mendapat perhatian rutin dari Googlebot.
Menjamin bahwa backlink kamu akan tertanam di lingkungan konten yang terus berkembang.
Cara Mengecek:
Lihat frekuensi posting (misalnya update mingguan atau harian).
Perhatikan apakah kontennya segar, relevan, dan bukan hasil content spinning.
Gunakan RSS feed reader atau plugin Visualping untuk memantau update.
Idealnya: Pilih situs yang konsisten update setidaknya 4–8 artikel per bulan.
Penutup: Bukan Tentang Banyaknya Backlink, Tapi Pintar Memilihnya
SEO yang sehat bukan soal membabi buta memburu backlink, tapi memilihnya dengan cermat dan berdasarkan data. Dengan mempertimbangkan 8 faktor di atas—mulai dari traffic, usia domain, relevansi niche, hingga UI/UX—kamu tidak hanya membangun backlink, tapi juga membangun reputasi dan kredibilitas digital yang tahan lama.
Ingat: Satu backlink dari situs berkualitas bisa bernilai lebih dari 100 backlink dari situs spammy.